TEGUH ARYO NUGROHO
MATEMATIKA
BILANGAN REAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu
matematika, bisa juga dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu
sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami
sajikan dalam makalah ini adalah mengenai Himpunan Bilangan Real.
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.
Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat
bilangan disebut sistem bilangan real.
Dalam aplikasinya himpunan bilangan ini mempunyai banyak
turunan yang mempunyai bermacam-macam sifat dan bentuk bilangan.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk :
a. Memenuhi salah satu
tugas terstruktur Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika
b. Mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan tentang Himpunan Bilangan Real
Menemukan soluasi dari suatu permasalahan yang terkait
dengan Himpunan Bilangan Real.
LOGARITMA
Bilangan Real
Skema Bilangan Real
Macam- macam barisan angka :
Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan, a dan b, anggota bilangan bulat dan b tidak sama dengan
0
Contoh :
1/6, 1/2 dan sebagainya.
Bilangan
Irrasional
Bilangan Irrasional adalah
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan dan biasanya banyak
angka desimalnya tak hingga.
Contoh:
Bentuk akar, desimal, phi, a/b
Bilangan
Prima
Bilangan prima adalah bilangan
yang hanya mempunyai dua faktor yaitu 1(satu) dan bilangan itu sendiri.
Contoh : 2, 3, 5, 7, ...dansebagainya
Bilangan
Komposit
Bilangan komposit adalah
bilangan yang mempunyai faktor lebih dari satu.
Contoh : 4, 6, 8, 9…
Operasi
Bilangan Real
A.
Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Sifat – sifat :
a.
Komutatif
: a +b = b + a
Contoh: 2 + 3 = 3 + 2
b.
Asosiatf
: a +(b + c)= (a + b)+ c
Contoh: 1 + (3 + 5) = (1 + 3) + 5
c.
Memiliki
elemen
identitas penjumlahan yaitu 0:
a + 0 = 0 + a
Contoh : 1 + 0 = 0 + 1
B.
Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
Memiliki invers
penjumlahan
Misal :
inversnya a = - a, sehingga :
a + (-a)
= -a + a
Contoh : 2 + (-2) = -2 + 2 = 0
Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan
Bilangan Pecahan
Sifat – sifat :
Operasi Perkalian dan Pembagian
Sifat- sifat
yang berlaku:
1. Komutatif,
yaitu: a x b = b x a
Contoh: a. 4 x 3
= 3 x 4
– ½ x ¾ = ¾ x ½
– ½ : ¾ = ½ x 4/3
2. Asosiatif,
yaitu: (a x b) x c = a x ( b x c)
Contoh: { 5 x (-7)} x 2 = 5 x { (-7) x 2}
3. Memiliki unsur
identitas yaitu 1, sehingga: a . 1 = 1 . a = a
Contoh : 2 . 1 = 1 . 2 = 2
4. Memiliki invers
perkalian untuk aR; a ≠ 0 ; sehingga a x 1/a
= 1, maka invers 1/a invers perkalian dari a.
Pada perkalian dan pembagian bilangan real berlaku:
a.
a . ( -b) = - (ab) d.
( -a) : b = -a : ( -b)
b. ( -a) . b = -
(ab) e. ( -a) . b = -
(ab)
c.
( -a) :(-b) = a/b f.
-a : (-b) = -a/b
Mengkonversi
bentuk persen, atau pecahan decimal
1. 1. Konversi
pecahan biasa kebentuk persen.
Mengubah
pecahan biasa ke bentuk persen yaitu dengan mengubah penyebutnya menjadi 100.
Contoh :
2. Konversi
pecahan biasa ke bentuk desimal
Mengubah penyebutnya menjadi 10 atau perpangkatan 10
lainnya.
Contoh:
Mengkonversi bentuk persen, atau
pecahan desimal
. 1. Konversi persen
ke bentuk pecahan biasa atau kedesimal.
Contoh :
Perbandingan Berbalik
Nilai
Suatu
pekerjaan borongan jahitan, dengan 24 orang pekerja, direncanakan selesai dalam
waktu 48 hari.
Sesudah
bekerja selama 12 hari dengan 24 pekerja, pekerjaan tersebut dihentikan selama
9 hari karena sesuatu hal.
Berapa
banyaknya pekerja yang harus ditambahkan agar pekerjaan tersebut dapat selesai
tepat waktu?
Penyelesaian
soal :
Perbandingannya berbalik nilai, sehingga :
Sisa pekerjaan
untuk 48–12 = 36 hari yang seharusnya dapat diselesaikan oleh 24 orang.
Tetapi waktu
yang tersisa hanya 48–12–9 = 27 hari.
Jadi
didapatkan:
24 orang = 36 hari
x orang = 27 hari
Maka:
Jadi tambahan
tenaga 8 orang
Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan
berbalik nilai jika dua perbandingan nilainya
saling berkebalikan.
Rumus :
Contoh:
Seorang petani
memiliki persediaan makanan untuk 80 ekor ternaknya selama 1 bulan. Jika petani
menambah 20 ekor ternak lagi berapa hari persediaan makanan akan habis?
Jawab:
Apabila variabel x dari x1 menjadi x2 dan variabel y dari y1 menjadi y2 , maka :
Senilai ,jika :
Berbalik nilai
jika :
Soal
1.
Dengan
kecepatan tetap, sebuah mobil memerlukan bensin 5 liter untuk jarak 60 km.
Berapa liter bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak 150 km ?
2.
Jarak
antara dua kota dapat ditempuh kendaraan dengan kecepatan rata-rata 72 km/jam
selama 5 jam. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan untuk menempuh jarak
tersebut jika lama perjalanan 8 jam ?
Penyelesaian:
1.
Karena
perbandingannya senilai maka :
2. Perbandingannya berbalik nilai,
sehingga :
Skala
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dan
ukuran sebenarnya.
Skala 1 : n artinya, setiap 1 cm jarak pada peta atau gambar
mewakili n cm jarak sebenarnya.
Skala =
Skala =
Contoh:
Pada sebuah peta dengan skala 1: 4.250.000, jarak antara
Surabaya dan Malang adalah 2 cm.
Berapa kilometer jarak sebenarnya?
Jawab:
Skala 1:
4.250.000
Jarak pada
gambar=2 cm
Jarak
sebenarnya = 2 x 4,250.000
=
8.500.000
=
85 km